Skip to main content

Posts

Kawasan Kumuh dan Polusi Udara: Memahami Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan

Kota Makassar sebagai pusat aktivitas di provinsi Sulawesi Selatan selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Meskipun bukan merupakan kota dengan wilayah terluas, Kota Makassar memiliki jumlah penduduk paling besar. Fungsional Statistisi Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, Hilda menjelaskan bahwa mereka mencatat untuk tahun 2022 di Kota Makassar terdapat 8148 penduduk per kilometer per segi. “Sekitar 1 km per segi Kota Makassar  itu rasionya sekitar 8000 penduduk, perumpamaannya seperti itu” jelasnya. Meski sudah padat, Kota Makassar selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. “Setiap tahun penduduk Makassar selalu bertambah tapi luas wilayahnya kan tetap. Jadi secara langsung itu mempengaruhi kepadatan penduduk di kota Makassar” tambahnya. Menyidik penyebab dari hal ini, Hilda menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan Kota Makassar yang merupakan pusat ekonomi. “Untuk mencari ekonomi, mencari pendapatan yang lebih baik, m
Recent posts

Menilik Jauhnya Dampak Izin Ekspor Pasir Laut

Link video:    Youtube Pemerintah telah mengambil keputusan yang kontroversial dengan mengeluarkan izin ekspor pasir laut. Dalam waktu yang singkat, izin ekspor pasir laut telah menjadi pusat perdebatan sengit. Terdapat kesenjangan pandangan antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Mari kita eksplorasi lebih jauh mengenai kebijakan ini dan bagaimana implikasinya bagi lingkungan dan perekonomian kita.

Politik Identitas: Perdebatan Akan Efektivitasnya dalam Pemilu 2024

  Link video:  Youtube Semakin mendekati pemilihan umum 2024, politik identitas menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Pertanyaan muncul apakah penggunaan politik identitas masih akan efektif dalam mendulang suara secara signifikan atau hanya menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat.

Politik Identitas: Perdebatan yang Mewarnai Tahap Menuju Pemilihan Presiden 2024

  Indonesia adalah negara dengan keragaman agama tinggi dengan prinsip-prinsip kebhinekaan yang harus dijaga. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, politik identitas terus menjadi perbincangan hangat. Terlebih lagi menjelang pemilihan presiden yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang. Politik identitas mengacu pada agenda, aksi, dan aktivitas politik yang berdasarkan pada identitas kelompok seperti ras, agama, etnisitas, gender, orientasi seksual, atau karakteristik sosial lain. Mereka yang mendukung politik identitas beranggapan bahwa kelompok-kelompok ini harus diperhitungkan secara khusus dalam proses pembuatan kebijakan agar kepentingan dan hak-hak mereka dapat terwakili dengan baik. Perdebatan tentang politik identitas mencapai puncaknya dalam konteks pemilihan umum. Hal ini dapat dilihat dari berbagai pernyataan dan tindakan tokoh-tokoh politik yang lebih menonjolkan identitas kelompoknya dalam upaya untuk memperoleh dukungan massa. Beberapa kalangan menganggap bah

Daun Mayana: Si Hijau Berkhasiat Penyedap Pa’piong

  Pa’piong, hidangan tradisional khas Toraja, Sulawesi Selatan merupakan menu daging babi yang diremas sebelum dimasukkan ke dalam bambu untuk dibakar. Meskipun banyak diminati, rumitnya proses pembuatan Pa’piong membuat menu ini tidak lumrah ditemui di warung-warung. Umumnya, Pa’piong hanya disajikan saat terdapat upacara adat masyarakat Toraja. Namun, jika ingin memakan menu ini di hari-hari biasa, terdapat satu warung di Kabupaten Toraja Utara yang menawarkan menu ini. Warung yang berdiri di pinggir jalan tersebut tak sulit ditemukan. Hanya perlu berjalan kaki selama empat menit jika kebetulan sedang bersantai di Alun-alun Kota Rantepao. Pada bagian depan warung terdapat spanduk biru cerah bertuliskan “ Warung Pong Buri’ ”. Warna yang tampak kontras dengan kayu coklat di bagian depan warung membuat spanduk tampak jelas meski dari kejauhan. Siang itu saat berkunjung setelah jam istirahat kantor, tampak beberapa pekerja yang melakukan aktivitas di bagian depan warung. Salah satu

Ke'te Kesu Kembali Dipadati Pengunjung

  Link video:  Youtube Naskah voice over: Ke'te kesu, tempat wisata di kabupaten toraja utara kembali dipadati pengunjung usai ditutup saat pandemi. Dalam sehari kete kesu bisa mendapat setidaknya 200 pengunjung mulai dari turis lokal hingga mancanegara. Saat hari libur seperti lebaran idul fitri dan natal, pengunjung bahkan dapat mencapai 2000 orang. Menjadi tempat wisata yang lekat dengan seni dan budayanya, alasan para pengunjung datang pun sangat bervariasi. Untuk masuk ke tempat wisata ini hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 15.000 rupiah jika kamu adalah turis lokal. Sedangkan, untuk turis mancanegara perlu mengeluarkan uang sebesar 30.000 rupiah.

Upaya Penenun Toraja Bangkit dari Pandemi

  Link video:   Youtube Naskah voice over: Suku Toraja merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki budaya menenun. Kainnya dapat kamu jumpai di pasar dan toko suvenir di Rantepao, ibu kota Toraja Utara. Namun, jika tertarik membeli kain tersebut langsung dari perajinnya, kamu bisa menyambangi Sa’dan To’barana.  Di era yang sudah modern ini, mereka masih menggunakan alat tradisional dan bahan alami dalam membuat kain tenun. Sebagai pusat pertenunan, tenun yang dibuat oleh para keluarga penenun di sini akan dibawa ke To'barana untuk dipasarkan. Kain tenun yang sudah diolah menjadi produk seperti baju atau celana pun beberapa di antaranya dijual satu set. Sebelum pandemi, objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, beginilah kondisi pusat pertenunan To'barana ketika para mahasiswa jurnalistik universitas hasanuddin berkunjung dalam rangka kuliah lapangan. Berakhirnya pandemi, tak membuat desa ini seketika ramai seperti sebelumnya. Penenu