Skip to main content

Menyasar Kaum Duafa, Komunitas Pejuang Pelosok Berbagi 521 Paket Kebaikan

Komunitas Pejuang Pelosok membagikan 521 paket kebaikan pada Perayaan Ramadhan Bersama Anak Negeri (Peradaban) di Kampung Safana, pada Jumat (31/3/2023).

Meskipun hujan, para volunter tetap berkeliling membagikan paket kebaikan yang terdiri dari nasi box, snack box, dan sembako kepada kaum duafa yaitu para warga setempat yang mayoritas adalah pemulung.

Ketua Panitia Peradaban, Ahmad Nahli menuturkan bahwa mereka memilih Kampung Safana memang karena prihatin melihat kondisi hampir seluruh warga di daerah tersebut yang bekerja sebagai pemulung. Ia bahkan sempat bertemu dengan nenek-nenek berusia sekitar 70 tahun yang masih menghidupi dirinya dari hasil memulung.

Dengan diadakannya kegiatan ini, ia berharap semakin banyak orang yang memperhatikan kaum duafa. “Jangan beranggapan bahwa kita ini di kota besar lalu tidak ada kaum duafa. Saya harap semuanya bisa menumbuhkan kepedulian dalam diri masing-masing,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Ketua Panita Peradaban ini juga berterima kasih kepada para donatur yang sudah bersedia menyalurkan tangan dan bantuannya hingga paket kebaikan tersebut dapat disalurkan kepada yang membutuhkan.

Peradaban sendiri baru pertama kali diadakan pada tahun ini dan akan terus diadakan pada tahun-tahun berikutnya dengan lokasi yang berbeda-beda. Selain itu, komunitas Pejuang Pelosok juga akan konsisten mengadakan kegiatan kebaikan setiap bulan.

“Kami tetap mengajar dan menyalurkan bantuan ke pelosok-pelosok. Kami juga mungkin akan mengadakan kegiatan serupa dengan kegiatan ramadhan saat idul adha nanti,” jelas Ahmad Nahli.



Link website: Fajar Sulsel

Comments

Popular posts from this blog

Daun Mayana: Si Hijau Berkhasiat Penyedap Pa’piong

  Pa’piong, hidangan tradisional khas Toraja, Sulawesi Selatan merupakan menu daging babi yang diremas sebelum dimasukkan ke dalam bambu untuk dibakar. Meskipun banyak diminati, rumitnya proses pembuatan Pa’piong membuat menu ini tidak lumrah ditemui di warung-warung. Umumnya, Pa’piong hanya disajikan saat terdapat upacara adat masyarakat Toraja. Namun, jika ingin memakan menu ini di hari-hari biasa, terdapat satu warung di Kabupaten Toraja Utara yang menawarkan menu ini. Warung yang berdiri di pinggir jalan tersebut tak sulit ditemukan. Hanya perlu berjalan kaki selama empat menit jika kebetulan sedang bersantai di Alun-alun Kota Rantepao. Pada bagian depan warung terdapat spanduk biru cerah bertuliskan “ Warung Pong Buri’ ”. Warna yang tampak kontras dengan kayu coklat di bagian depan warung membuat spanduk tampak jelas meski dari kejauhan. Siang itu saat berkunjung setelah jam istirahat kantor, tampak beberapa pekerja yang melakukan aktivitas di bagian depan warung. Salah ...

Kawasan Kumuh dan Polusi Udara: Memahami Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan

Kota Makassar sebagai pusat aktivitas di provinsi Sulawesi Selatan selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Meskipun bukan merupakan kota dengan wilayah terluas, Kota Makassar memiliki jumlah penduduk paling besar. Fungsional Statistisi Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, Hilda menjelaskan bahwa mereka mencatat untuk tahun 2022 di Kota Makassar terdapat 8148 penduduk per kilometer per segi. “Sekitar 1 km per segi Kota Makassar  itu rasionya sekitar 8000 penduduk, perumpamaannya seperti itu” jelasnya. Meski sudah padat, Kota Makassar selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. “Setiap tahun penduduk Makassar selalu bertambah tapi luas wilayahnya kan tetap. Jadi secara langsung itu mempengaruhi kepadatan penduduk di kota Makassar” tambahnya. Menyidik penyebab dari hal ini, Hilda menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan Kota Makassar yang merupakan pusat ekonomi. “Untuk mencari ekonomi, mencari pendapatan yang lebih bai...

Komunitas Pejuang Pelosok Semarakkan Ramadan di Pelosok Bantaeng

Pejuang Pelosok semarakkan bulan puasa dengan menggelar Perayaan Ramadan Bersama Anak Negeri (Peradaban) 2023 di Dusun Bonto Bu’ne dan Babangen, Kabupaten Bantaeng. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari sejak tanggal 5 hingga 9 April 2023. Saat relawan tiba di lokasi, Pejuang Pelosok bersama dr Irbah B. Sudarman langsung mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan kepada lebih 50 warga. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan obat gratis setelah pemeriksaan. Selama di lokasi, Pejuang Pelosok juga mengadakan perlombaan untuk anak-anak seperti cerdas cermat, mewarnai, dan memasukkan paku ke dalam botol hingga perlombaan untuk ibu-ibu yaitu membuat takjil. “Sebelum malam ramah tamah terdapat beberapa lomba. Nah, di malam ramah tamah inilah penyerahan hadiah, pengumuman hasil juara, sekaligus berpamitan untuk keluar dari sini meskipun kami masih akan kembali lagi nantinya,” jelas Koordinator Acara Peradaban 2023, Arya Anugra Noer. Arya Anugra Noer juga menuturkan bahwa antusiasm...